Berkunjung ke Museum Kata Andrea Hirata


Museum Kata Andrea Hirata

Dermaga Kirana
Film Laskar Pelangi memiliki dampak  meningkatkan kunjungan wisatawan ke Belitong dan Museum Kata Andrea Hirata adalah salah satu obyek wisata yang saat ini juga jadi jujugan wisatawan karena uniknya.Museum Kata terletak di Belitung Timur tepatnya di desa Gantong kabupaten Belitong Timur
Warna Warni Museum Kata
Membaca Buku di Museum Kata
Kupi Kuli
Dinding warna warni
Museum yang berisikan berbagai literature dari berbagai macam jenisnya, mulai dari literature anak, literature film, literature seni, literature musik dan masih banyak lagi, ada banyak kata-kata mutiara yang inspiratif bertebaran di tembok-tembok museum ini. Meseum yang penuh warna ini menjadikannya sangat unik, mulai dari pintu masuk kita melihat pintu dan rumah yang di cat warna-warni bagai pelangi.Di dalam museum ini  terdapat banyak kata-kata insipiratif yang bisa kita lihat dan membuka ruang pikiran kita menjadi lebih kreatif. Di dalam Museum kata juga ada banyak buku yang kita bisa baca dari para penulis sastra terkenal di seluruh dunia.Sambil melepaskan lelah kita dapat menikmati kopi di warkop Kupi Kuli yang konon asalnya adalah bagian dapur .Untuk masuk ke Museum Kata dikenakan biaya masuk sebesar Rp.50.000 namun kita akan mendapatkan buku karya Andrea Hirata
Sebelum ke museum Kata kami lebih dahulu berkunjung ke Galeri Laskar Pelangi dimana terdapat
Replika SD Muhammadiyah
Replika kelas SD Muhammadiyah
replika SD Muhammadiyah di kisah laskar Pelangi. Setelah dari Galeri kami menuju ke  Dermaga Kirana, atau Rumah Rotan, atau biasa dikenal juga dengan Rumah Keong, merupakan destinasi wisata alam di daerah Belitung Timur yang letaknya diseberang replika SD Muhammadiyah   Rumah Keong dibangun diatas danau yang disebut kolong oleh masyarakat Bangka Belitung. Kolong adalah kolam bekas penambangan timah. Destinasi ini memadukan arsitektur rotan dengan alam Desa Lenggang.
Didalam galeri Laskar Pelangi
Rumah atau pondok berbentuk bulat mirip keong dibuat dari anyaman rotan Lantai Rumah Keong atau Rumah Rotan itu sendiri terbuat dari papan, dibangun kira-kira satu meter di atas tanah. Lantai ini sebenarnya adalah dermaga yang dibangun membentuk jalan zigzag. Dermaga  dibangun hingga mencapai hampir ke tengah danau.
Didepan Rumah Ahok
Setelah mengunjungi Museum Kata siang itu juga kami mampir ke Kampung Ahok dan rumahnya yang sama sama terletak di Gantong.
Kampung Ahok
Dari Gantong kami lanjutkan menuju ke Vihara Dewi Kwan Im didaerah  Burong Mandi
Vihara dengan dominasi warna merah ini memiliki patung Dewi Kwan Im dengan ukuran cukup besar dan  terletak diketinggian sehingga dari atas kita bisa melihat pemandangan laut .
Kunjungan terakhir hari itu kami kepantai Burong Mandi yang lokasinya memang  tidak jauh dari Vihara.
 
Pintu Gerbang Vihara
Pantai Burong Mandi

Vihara Dewi Kwan Im
Patung Dewi Kwan Im

Belitong Island Hopping


Siang itu  pesawat yang kami tumpangi telah mendarat  di Bandara H.A.S. Hanandjoeddin setelah mengambil bagasi,  dipintu kedatangan  kami telah dijemput Bapak Adi sebagai tour guide selama kami di Belitong .Keluar dari bandara kendaraan melaju dengan kecepatan sedang  dan  perjalanan dari Bandara menuju kekota Tanjung Pandan arus lalu lintasnya  cukup lengang sehingga kami bisa menikmatinya dengan santai tanpa macet .Sebelum kehotel siang itu juga kami langsung wisata dikota Tanjung Pandan dengan mengunjungi monumen Batu Satam , Rumah Adat Belitong , Danau Kaolin dan kuliner di Rumah Makan
Monumen Batu Satam Tanjung Pandan
Timpo Duluk dimana kami memilih paket makanan khasnya yang ditata dengan  peralatan tempo dulu dan masakan gangannya yang memang lezat sekali ,  gangan adalah sup ikan khas Belitong.
Didepan Rumah Makan Timpo Duluk
Menu Khas RM Timpo Duluk
Suasana didalam Rumah Adat Belitong
Istilah Island Hopping ternyata adalah ini adalah sebuah aktivitas dimana kita mengunjungi beberapa pulau dalam sehari. Jadi seperti melompat (hopping) dari satu pulau ke pulau yang lain. Pulau yang kita “lompati” biasanya pulau-pulau mungil tak berpenghuni yang jaraknya berdekatan satu sama lain.Dan itu kami lakukan di hari kedua , perjalanan dimulai dari dermaga Tanjung Kelayang disana telah siap Perahu  motor yang akan kami gunakan ternyata ukuran perahunya relatif besar mestinya bisa muat untuk 10-12 orang tapi saat itu hanya terisi 4 orang saja jadi terasa privat sekali , biaya sewa perahu  perorang  tentu lebih murah jika perahunya diisi 10 orang atau lebih.Perahu bergerak menuju ke Pulau  Batu Garuda yang sudah terlihat dari dermaga Tanjung Kelayang , memang batuan yang membentuk pulau dan  berdiri kokoh ditengah laut itu bentuknya mirip burung garuda .Selanjutnya kami menuju Pulau Batu Berlayar yang terdapat  susunan batu-batu granit raksasa dimana terdapat 2 batu besar yang berdiri vertikal sehingga berbentuk seperti layar
Batu Garuda
Pulau Batu Berlayar
untuk menuju ke Pulau Batu berlayar dari Tanjung Kelayang hanya butuh waktu 15 menit.Tidak jauh dari Pulau Batu Berlayar terdapat Pulau Pasir berupa daratan dengan hamparan pasir yang muncul dipermukaan saat laut surut  pada saat pasang pulau ini tidak terlihat sehingga untuk kesana harus diwaktu yang tepat.  
Di Pulau Pasir yang mulai pasang kami sempat melihat starfish atau bintang laut
di Batu Berlayar
Selanjutnya kami menuju Pulau Lengkuas dimana dari kejauhan Mercusuar yang menjadi ciri khas pulau ini sudah nampak berdiri tegar menambah pesonanya .Pulau Lengkuas memiliki pantai yang bersih dan hamparan batu granit beraneka ukuran juga dapat dijumpai di pulau ini.
Dikelilingi Ribuan Ikan Warna Warni
Setelah puas bersantai sambil menikmati kelapa muda maka aktivitas selanjutnya adalah snorkeling
Pulau Lengkuas
snorkeling ditempat ini cukup nyaman karena ombaknya relatif tenang kecuali dimusim tertentu dan lautnya juga dangkal setelah memakai perlengkapan kami langsung menyelam sedang kru perahu menebarkan biskuit dari atas kapal saat itu ribuan ikan warna warni mengitari kami sungguh suatu pengalaman yang sangat menyenangkan.Setelah puas bersnorkeling ria maka tujuan berikutnya adalah Pulau Kepayang dimana  sesampai disana kami langsung menikmati makan siang di satu satunya resto yang ada dipulau itu yang
terletak dipinggir pantai membuat makan siang dengan menu seafood dan sambalnya terasa semakin nikmat.
Pulau Kelayang
Dari Pulau Kepayang perjalanan kami teruskan untuk kembali ke dermaga Tanjung Kelayang tetapi sebelumnya mendarat dulu di Pulau Kelayang yang juga sangat indah dengan  susunan batu batu granit yang seolah olah ada yang menumpuk.    
Siang itu acara Island Hopping kami telah selesai dan perjalanan terakhir hari itu adalah menuju Pantai
Tanjung Tinggi tempat lokasi Shooting film Laskar Pelangi.
Tanjung Tinggi
Memang tidak salah lokasi ini dibuat untuk shooting film tersebut,  hamparan batu batu granit raksasa berpadu dengan pantai , jernihnya laut dan birunya langit sungguh menyajikan pemandangan yang sangat menakjubkan sungguh luar biasa ciptaanNya .
Tanjung Tinggi

Tanjung Tinggi



Lokasi Shooting Film Laskar Pelangi